Senin, 31 Oktober 2011

GANGGUAN JIN FAKTOR GENETIKA

Ruqyah Gangguan Jin Genetik/ Keturunan













Awalnya pak Herman hanya berniat untuk meruqyah rumahnya, karena anaknya sering bangun tengah malam dan menangis. Maka ia pun menghubungi Klinik Ruqyah Center Abu Albani dari no telp yang ia dapat melalui internet. Maka sesuai waktu yang disepakati datanglah Team Ruqyah ketempat kediaman pak Herman.

Konsultasi pun dimulai, pak Herman menceritakan tentang kegelisahan anaknya yang berumur dua tahun yang selalu bangun tengah malam dan menangis. Dari konsultasi tersebut juga ternyata pak Herman menceritakan tentang pengalaman pribadinya yang mendengar bisikan yang selalu ia dengar ketika ada orang jahat atau hal buruk akan terjadi kepada dirinya. Bisikan itu kerap kali mengarahkan dirinya untuk menjauh dari orang yang jahat kepadanya atau hal-hal buruk yang mengancam jiwanya. Pak Herman juga mengatakan bahwa biasanya anak keturunan dari leluhurnya selalu mendapat penjagaan dari khodam yang diturunkan oleh para leluhurnya dan itu merupakan hal biasa. Bahkan pernah ketika ia pulang kekampungnya beberapa orang kampung mengatakan bahwa ia selalu diikuti oleh seekor Harimau besar.

Maka ruqyah pun dimulai, pertama-tama adalah rumah pak Herman. Abu Albani merasakan bulu kuduknya merinding ketika meruqyah ruang tamu, area tangga, dan kamar utama dilantai dua, yang menandakan adanya Jin yang ada di ruangan tersebut. Alhamdulillah tidak ada hal aneh yang terjadi yang menandakan tidak adanya perlawanan dari Jin ketika di usir dengan ayat ruqyah dan percikan air zam-zam bercampur dengan daun sidr disetiap sudut ruangan.

Setelah meruqyah rumah, abu Albani pun meruqyah anak pak Herman. Walau pun menangis ketika diruqyah pak Herman tampak tenang mengamati anaknya yang sedang di ruqyah. Setelah itu giliran pak Herman yang minta di ruqyah, walau pun awalnya hanya untuk mendeteksi saja, apakah dirinya mengalami gangguan Jin atau tidak. Beberapa ayat ruqyah terlantun dari mulut ustad Abu Albani, pak herman terbaring sempurna tanda menandakan belum mengalami tanda-tanda reaksi adanya gangguan. Setelah beberapa lama tampak kaki dan tangannya mulai bergerak ringan, diteruskan oleh kaki pak Herman yang tiba-tiba menjulang bergerak keatas dan mulai berteriak-teriak ke arah abu Albani seraya memaki, maka asisten ruqyah mulai memegangi kaki dan tangan pak Herman, untuk menghindari serangan dan amukan pak Herman karena mulai mengamuk dan meronta.

Karena abu Albani hanya membawa satu orang asisten saja maka ruqyah pun tidak bisa maksimal, karena terlalu sulit meredam pak Herman yang meronta-ronta ketika diruqyah. Selanjutnya Pak Herman kami bawa ke Klinik kami untuk melanjutkan ruqyahnya, disini banyak asisten kami yang dapat meredam aksi pak Herman bila meronta. Ruqyah pun dilanjutkan, pak Herman masih tetap seperti aksinya yang tadi ketika diruqyah, ia mulai meronta hebat. Karena tidak tahan dengan ayat-ayat ruqyah yang dibacakan abu Albani dan pukulan pada tempat-tempat dimana Jin berdiam diri di tubuh pak Herman, nampaknya Jin itu mulai berdialog, Jin itu mengatakan bahwa ia adalah Jin dari golongan Harimau yang diturunkan oleh leluhur pak Herman yang bertugas untuk menjaga anak keturunannya. Abu Albani pun menjawab bahwa ia tidak peduli dengan siapa Jin tersebut, yang ia inginkan hanya ia keluar dari tubuh pak Herman. Tapi nampaknya Jin tersebut tetap bertahan dan bungkam, maka abu Albani melanjutkan bacaan ayat-ayat ruqyahnya dan memukul di tempat-tempat dimana Jin berdiam diri pada tubuh manusia.

Akhirnya Jin tersebut pun tidak sanggup dengan lantunan ayat ruqyah dan pukulan abu Albani, maka ia mencoba melunak dan mengatakan bahwa ia tidak mengganggunya tapi ia hanya menjaganya, tetapi tetap tak bersedia keluar dari tubuh pak Herman. Tanpa kompromi abu Albani pun melanjutkan ruqyahnya hingga akhirnya tidak ada reaksi lagi yang muncul dari pak Herman ketika dibacakan ayat ruqyah, menandakan sudah hilangnya Jin tersebut dari tubuh pak Herman.

Semoga pak herman dapat melalui hari-harinya kini tanpa ada mahluk lain didalam dirinya, dan senantiasa menjaga ibadahnya baik yang fardhu maupun yang sunnah.
Wallahu ' Alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar